Kata “Entrepreneur”, awalnya adalah Bahasa Francis yang kemudian diserap dalam Bahasa Inggris yang artinya, “seorang yang lewat inisiatif sendiri menjalankan suatu usaha untuk mencari keuntungan lewat pengambilan resiko“. Perhatikan kata kuncinya orang, inisiatif, usaha, keuntungan dan resiko.
Entrepreneur = pengusaha / wirausaha / pebisnis (dalam bahasa Indonesia)
Banyak sekali dari orang dengan mudah menganggap dirinya sebagai pengusaha hanya karena dia bsia membuka usaha sendiri. Namun apakah benar, orang yang dapat membuka usaha tanpa tergantung oleh orang lain dapat dikatakan sebagai pengusaha?
Brad Sugars pendiri Action Coach dalam bukunya Bilionaire In Training membagi entrepreneur menjadi 5 tingkat berdasarkan pola pikirnya.
Level 0 : Karyawan
- sulit ambil resiko karena merasa aman dengan gaji PASTI setiap bulan
- berpikir bahwa semakin naik jabatan semakin tinggi gajinya. Faktanya banyak perusahaan yang tidak memperhatikan jenjang karir. Sehingga naik jabatan atau / gaji masanya cukup lama. Bahkan berujung PHK
- tidak berani ambil resiko resign dari pekerjaan dan memulai usaha
- mulai membagi waktu sebagai karyawan dan usaha sampingan
Level 1 : Cara Berpikir Self Employed
Di level ini sebenarnya sudah tingkat CEO namun dalam arti yang lain, yaituChief ‘EVERYTHING’ Officer. dimana semuanya dikerjakan sendiri. Mulai dari administrasi, logistik, produksi, bahkan bersih-bersih kantor sekalipun!
- biasanya fokusnya disalah satu hal, bisa produksi bisa marketing saja
- cara berpikirnya gak mau bagi hasil, kalau bisa dikerjakan sendiri ngapain mempekerjakan orang lain
- biasanya kalau sudah nemu passion-nya disini bisa bekerja hingga 24 jam sekalipun. Belum pandai mengatur waktu dengan keluarga maupun Tuhan-nya!
- kadang juga masih labil, mudah tergoda dengan bisnis lain. Belum 100% fokus
- 100% bisnis berhenti kalau bos-nya sakit / tidak bekerja
Level 2 : Cara Berpikir Manajer
Rata-rata orang di Indonesia ada di level ini. Gak bisa 100% lepas dari pekerjaannya karena masih ikut dalam kegiatan operasional. Kalau gak terjun langsung gak ‘sreg’!
- mulai bisa mendelegasikan tugas dengan memperkerjakan karyawan walaupun masih 1 orang sekalipun
- masih ragu untuk merekrut karyawan lebih banyak, karena takut gak bisa gaji
- masih belum bisa mempercayai karyawan, sehingga masih sibuk ikutan dalam operasional pekerjaan
- masih bingung karena terkadang karyawannya gak ada kerjaan / nganggur
- bisnisnya akan mengalami masalah jika bos tidak datang
Level 3 : Cara Berpikir Pemilik Usaha
Mulai berpikir terlalu sibuk dengan pekerjaan sehingga merekrut lebih banyak karyawan membangun SOP agar tanpa kehadirannya bisnis tetap berjalan
- sudah mulai memiliki beberapa karyawan yang kompak sebagai tim
- sudah memiliki manager dimana perannya adalah mengatur karyawan lain di bawahnya, sehingga operasional sudah berjalan walau tanpa kehadiran si bos
- mulai memberikan target pendapatan kepada manajer
- mulai berpikir strategis dengan menekan biaya pengeluaran menggunakan karyawan outsourching
Level 4 : Cara Berpikir Investor
Level ini berbeda sekali dengan sebelumnya. Karena yang dijual bukan lagi berupa barang atau jasa, namun yang dijual adalah Bisnis itu sendiri.
- mulai mencari bisnis-bisnis lain yang menguntungkan
- pandai mencari dan mendapatkan peluang bisnis
- bisnis yang dipilih bukan untuk jangka panjang, namun setelah dimiliki, dikembangkan kemudian dijual kembali ke investor yang lain
- mulai belajar tentang saham, usaha dapat dimiliki lebih dari 1 orang
- mulai menggalang dana dari beberapa orang untuk membentuk bisnis baru
Level 5 : Cara Berpikir Real Entrepreneur
Level tertinggi dari 5 tingkatan. Sebenarnya pada tahap inilah kita bisa disebut sebagai pengusaha sesungguhnya
- fokusnya memberi value / manfaat lebih kepada masyarakat luas. Tidak sekedar laba
- membangun usaha berskala internasional
- mulai ber-inovasi menciptakan produk unik yang tidak ada menjadi ada
- Membangun IPO, dimana saham perusahaan dapat dimiliki oleh publik luas
- memiliki 100% kebebasan waktu dan finansial
So, sudah di level berpakah anda saat ini?. Dilangkah-langkah selanjutnya, kita akan membahas bagaimana cara melalu berbagai tahanpan entreprenur dan apa saja yang harus dilakukan.